وَمَاخَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّلِيَعْبُدُونِ

وَمَاخَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّلِيَعْبُدُونِ

Kamis, 12 April 2012

Semua Adalah Karena Rahmat Allah

Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju kami, lalu bersabda, ‘Baru saja kekasihku Malaikat Jibril menemuiku dia memberitahu, ‘Wahai Muhammad, Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran. Sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba di antara sekian banyak hamba-Nya yang melakukan ibadah kepada-Nya selama 500 tahun. Ia hidup di puncak gunung yang berada di tengah laut. Lebarnya 30 hasta dan panjangnya 30 hasta juga. Sedangkan jarak lautan tersebut dari masing-masing arah mata angin sepanjang 400 farsakh. Allah mengeluarkan mata air di puncak gunung itu hanya seukuran jari, airnya sangat segar mengalir sedikit demi sedikit, hingga menggenang di bawah kaki gunung.

Allah juga menumbuhkan pohon delima, yang setiap malam mengeluarkan satu buah delima matang untuk dimakan pada siang hari. Jika hari menjelang petang, hamba itu turun ke bawah mengambil air wudhu sambil memetik buah delima untuk dimakan. 

Kemudian mengerjakan shalat. Ia berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala jika waktu ajal tiba agar ia diwafatkan dalam keadaan bersujud, dan mohon agar jangan sampai jasadnya rusak dimakan tanah atau lainnya sehingga ia dibangkitkan dalam keadaan bersujud juga.

Demikianlah kami dapati, jika kami lewat di hadapannya ketika kami menuruni dan mendaki gunung tersebut.
Selanjutnya, ketika dia dibangkitkan pada hari kiamat ia dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu Allah berfirman, ‘Masukkan hamba-Ku ini ke dalam surga karena perbuatanku.’
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Masukkan hamba-Ku ini ke dalam surga karena rahmat-Ku.’ Hamba tersebut membantah lagi, ‘Ya Rabbi, masukkan aku ke surga karena amalku.’

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintah para malaikat, ‘Cobalah kalian timbang, lebih berat mana antara kenikmatan yang Aku berikan kepadanya dengan amal perbuatannya.’

Maka ia dapati bahwa kenikmatan penglihatan yang dimilikinya lebih berat dibanding dengan ibadahnya selama 500 tahun, belum lagi kenikmatan anggota tubuh yang lain. Allah Subhanahu wa Ta’alaberfirman, ‘Sekarang masukkanlah hamba-Ku ini ke Neraka!”
Kemudian ia diseret ke dalam api Neraka. Hamba itu lalu berkata, ‘Ya Rabbi, benar aku masuk surga karena rahma-Mu, masukkanlah aku ke dalam surga-Mu.’

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Kembalikanlah ia.’

Kemudian ia dihadapkan lagi di depan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah Subhanahu wa Ta’ala bertanya kepadanya, ‘Wahai hamba-Ku, Siapakah yang menciptakanmu ketika kamu belum menjadi apa-apa?’

Hamba tersebut menjawab, ‘Engkau, wahai Tuhanku.’

Allah bertanya lagi, ‘Yang demikian itu karena keinginanmu sendiri atau berkat rahmat-Ku?’

Dia menjawab, ‘Semata-mata karena rahmat-Mu.’

Allah bertanya, ‘Siapakah yang memberi kekuatan kepadamu sehingga kamu mampu mengerjakan ibadah selama 500 tahun?’

Dia menjawab, ‘Engkau Ya Rabbi.’

Allah bertanya, ‘Siapakah yang menempatkanmu berada di gunung dikelilingi ombak laut, kemudian mengalirkan untukmu air segar di tengah-tengah laut yang airnya asin, lalu setiap malam memberimu buah delima yang seharusnya berbuah hanya satu tahun sekali? Di samping itu semua, kamu mohon kepada-Ku agar Aku mencabut nyawamu ketika kamu bersujud, dan aku telah memenuhi permintaanmu!?’

Hamba itu menjawab, ‘Engkau ya Rabbi.’

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Itu semua berkat rahmat-Ku. Dan hanya dengan rahmat-Ku pula Aku memasukkanmu ke dalam surga. Sekarang masukkanlah hamba-Ku ini ke dalam surga! Hamba-Ku yang paling banyak memperoleh kenikmatan adalah kamu wahai hamba-Ku.’ Kemudian AllahSubhanahu wa Ta’ala memasukkannya ke dalam surga.”

Jibril melanjutkan, “Wahai Muhammad, sesungguhnya segala sesuatu itu terjadi hanya berkat rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Sumber: 99 Kisah Orang Shalih, Muhammad bin Hamid Abdul Wahab, Darul Haq, Cetakan:5 Shafar 1430/2009. (www.kisahmuslim.com)

Faidah dari kisah ini di antaranya adalah :
1. Segala Nikmat yang Allah berikan kepada kita adalah dikarenakan rahmat Allah subhana wata’ala.

2. Dalam riwayat lain menyatakan bahwa Allah memiliki 100 rahmat ; 1 rahmat Ia turunkan ke dunia dan 99 rahmat Ia simpan untuk hamba yang beriman di akhirat kelak
“Allah memiliki 100 rahmat, yang 1 rahmat allah turunkan di dunia, dengannya seluruhnya makhluk berkasih sayang, dan jika hari kiamat allah menyempurnakan yang 99 rahmat”. [HR. BUKHARI]
Jika dengan 1 rahmat saja semua manusia dapat melihat, dapat makan, dapat berjalan dan mendapatkan banyak nikmat, lalu bagaimana 99 rahmat yang akan Allah berikan kepada orang-orang mukmin nanti? Maka sudah seharusnyalah kita berlomba-lomba untuk meraih 99 rahmat ini.

3. Sesungguhnya kita dapat beribadah dan menjalankan ketaatan itu semua di sebabkan rahmat Allah, maka hendaknya kita selalu meminta pertolongan kepada Allah untuk beribadah kepadaNya dan senantiasa dalam ketaantan kepadaNYa. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mengajarkan sebuah do’a kepada Mua’dz bin Jabal radhiyallahu’anhu agar dibaca setiap selesai sholat “Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik” [Ya Allah, bantulah aku untuk selalu berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbaiki ibadahku kepada-Mu]”. (Sunan Abu Daud, 1522. Syaikh Al Albani berkata hadist ini shohih)

4. Masuknya seorang hamba ke surga bukanlah dikeranakan amalnya tetapi karena rahmat Allah, sebagaimana hadits Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam


لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ. قَالُوْا: وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ؟ قَالَ: لاَ، وَلاَ أَنَا، إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ. 

"Seseorang tidak akan dimasukkan ke dalam surga oleh amalnya". Mereka (para sahabat) bertanya, "Tidak juga engkau ya Rasulullah?" Jawab beliau, "Tidak; tidak juga aku, kecuali Allah mewafatkanku dengan karunia dan rahmat(Nya)"." (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim).

5. Jangan pernah merasa bangga dengan banyaknya amal yang kita lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar